Pengobatan Corona Untuk WNI Gratis

Pengobatan Corona Untuk WNI Gratis

infogratisdunia.web.id Beberapa artikel yang akan kami sajikan untuk anda kali ini ,bisa sangat membantu apabila anda ingin mencari informasi yang berikaitan mengenai Pengobatan Corona Untuk WNI Gratis.Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Pengobatan Corona Untuk WNI Gratis, Dan dalam kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang membahas dan mengulas mengenai Pengobatan Corona Untuk WNI Gratis

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Bambang Wibowo, mengatakan bahwa pemerintah akan menanggung seluruh biaya perawatan kepada seluruh pasien yang positif terinfeksi virus corona atau COVID-19.Tidak hanya itu, orang dengan terduga (suspect) COVID-19 juga seluruh biaya uji laboratoriumnya ikut ditanggung oleh pemerintah.“Semua pembiayaan suspect atau sakit ditanggung pemerintah. Masyarakat tidak perlu khawatir,” kata Bambang di Kantor Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (2/3).Bambang menjelaskan, untuk kriteria suspect yang mendapatkan biaya gratis adalah orang yang sedang mendapatkan pengawasan oleh Kemenkes yang sampelnya sudah dalam pemeriksaan.

“Yang penting kalau memang betul nanti surveilans yang disampaikan oleh Pak Anung (Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono) pasien itu sakit dan harus dirawat, maka semuanya dibiayai negara,” ujarnya.Sementara itu, Anung Sugihantono menambahkan, untuk menekan angka penyebaran virus corona di Tanah Air, ada lima negara yang menjadi rekomendasinya untuk tidak dikunjungi dahulu dalam waktu dekat.

“Kami sampaikan yakni mainland Tiongkok, Korea Selatan, Italia, Iran, dan Singapura karena situasi perkembangan statusnya yang dilaporkan periodik ke kami,” kata Anung.Anung menjelaskan, risiko tertular virus corona sangat mungkin terjadi mengingat penyebarannya yang begitu masif dalam waktu singkat di lima negara tersebut.“Kami bicara risiko traveler dari sana kemari dan sebaliknya,” ujarnya.

Kementerian Kesehatan memberikan rekomendasi kepada masyarakat agar tidak mengunjungi sejumlah negara yang memiliki kasus penyebaran virus corona yang tinggi. Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, Anung Sugihantono ada lima negara direkomendasikan untuk tidak dikunjungi dulu dalam waktu dekat ini.

“Kami sampaikan mainland China (Tiongkok), Korea Selatan, Italia, Iran, dan Singapura karena situasi perkembangan statusnya yang dilaporkan periodik ke kami (semakin meningkat),” ungkap Anung ketika memberikan keterangan pers di kantornya di area Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin (2/3).Anung menjelaskan, risiko tertular virus corona sangat mungkin terjadi mengingat penyebarannya yang begitu masif dalam waktu singkat di lima negara tersebut.“Kami bicara risiko traveller dari sana kemari dan sebaliknya,” kata dia lagi.

Baca Juga :Wisata Madura Yang Membuatmu Terkesima

Kendati demikian, Anung melanjutkan, Kemenkes tidak memiliki wewenang untuk membuat kebijakan terkait larangan bepergian ke sejumlah negara. Pihaknya hanya bisa sebatas memberikan rekomendasi kepada kementerian terkait saja.“Sampai sekarang Kemenkes tidak menjadi bagian dari urusan pembatasan (bepergian ke negara asing). Kami dimintai pendapat Kemenlu dan Kemenko PMK, tapi keputusannya ada di Kemenlu. Meski juga imigrasi minta pertimbangan,” ungkapnya.Saat ini, Indonesia memang telah menutup penerbangan langsung dari dan menuju ke Tiongkok. Sementara, empat negara lain, penerbangan masih tetap ada.

Berdasarkan data yang dikutip dari Universitas John Hopkins, Tiongkok masih mencatat kematian tertinggi dengan 2.853 orang tewas. Sedangkan, kematian tertinggi kedua usai Tiongkok terjadi di Iran yakni 54 orang, Italia 34 orang tewas dan 26 orang tewas di Korsel. Sedangkan, di Negeri Singa belum mencatatkan ada pasien yang terjangkit virus corona sudah tewas.

“Saya ambil contoh di Korea ada satu daerah yang diisolasi, Daegu. Penularannya sebagian besar adalah asimptomatik. Kemudian beda lagi dengan kasus yang di Iran yang kasus kematiannya tinggi, beda lagi dengan apa yang terjadi di China dan beda lagi apa yang terjadi di Singapura,” jelasnya.Informasi yang diberikan oleh Kemenkes tersebut, kata Anung, merupakan antisipasi dari risiko penularan virus corona oleh para wisatawan Indonesia maupun di lima negara tersebut.

“Jadi kami tidak dalam posisi mengatakan oh yang A di-close yang B masih buka jalan dengan pembatasan, tidak, kami hanya bicara soal epidemologis kemudian di situlah teman-teman Kementerian Luar Negeri tentu setelah berkonsultasi dengan Bapak Presiden melakukan apa yang seperti dilakukan pada rapat tanggal 2 dan diputuskan untuk tanggal 5 bahwa penerbangan ke Mainland ditunda atau dihentikan sementara,” katanya.